Memulai Karya dari Membaca
Wednesday, April 29, 2020
Add Comment
Pemandangan Alam Indonesia (Sumber: Pixabay.com/Kanenori) |
Bulan
April telah usai, kini memasuki bulan Mei. Pandemi yang sedari Maret
menghantui, belum juga usai. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan, segala macam
usaha telah dilakukan, tapi jumlah korban tetap menunjukkan peningkatan. Beraktivitas
tak lagi bebas, bahkan bernafas pun terbatas. Karena mulut dan hidung tertutup
masker, sudah mirip pemeran film ghost
hunter.
Berhembus
kabar bahwa pandemi ini adalah sebuah kospirasi, tapi saya pun juga tak
mengerti. Seandainya hal itu benar adanya, biarkan saja. Seandainya hal itu
salah, ya sudahlah. Nggak penting juga!!!
Katanya
pandemi ini adalah cobaan dan ujian dari Tuhan atas segala dosa dan kesalahan.
Tapi ini sudah memasuki bulan Ramadan, yang katanya bulan penuh berkat, nikmat
dan ampunan. Seandaninya segala dosa dan kesalahan terampuni, seharusnya
pendemi ini telah berhenti. Tapi nyatanya,.. Ah sudahlah, lihat saja sendiri bagaimana
keadaannya saat ini. Yang pasti saya masih sering bekerja dari rumah saja,
alias We-Ef-Ha.
Terkadang
rasa bosan muncul ketika beraktivitas di rumah saja, muncul hasrat untuk
melesat terbang ke luar angkasa. Apa mungkin ya? Terkadang Rindu menikmati
hembusan angin sepoi-sepoi di pantai, atau sekedar mencari ketenangan di puncak
gunung tertinggi. Rasanya rindu juga menikmati secangkir kopi di kedai saat siang
hari. Oh iya, lagi puasa ya? Lupa.
Wahyu Pertama
Saat
itu, langit yang tadinya cerah mulai menguning, terlihat dedaunan berjatuhan
karena kering. Terdengar suara saling bersahutan antara pujian dan sholawatan
dari pengeras suara masjid. Saat itu akau masih berdiri di depan pintu, seraya
mengamati lalu lalang kendaraan di jalan yang kian ramai.
Aku
masuk kembali ke dalam rumah dan mencari gawaiku, lanjut membuka beberapa media
sosial. Waktu menunjukkan pukul 17:06 WIT, artinya masih ada waktu sejam lagi
untuk menuju waktu berbuka. Sembari menunggu, kuputuskan untuk membuka you tube
dan mencari-cari vidio untuk ditonton. Mumpung bulan puasa kayaknya
mendengarkan ceramah boleh nih, gumanku. Setelah mengetikkan kata ‘ceramah
ramadan’ pada kolom pencarian, akhirnya ada satu vidio yang menarik untuk
didengarkan. Aku tak ingat betul judulnya, yang kuingat temanya tentang ‘Nuzulul Quran’.
Sang
ustad menjelaskan perihal ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, beliau mengatakan 5 ayat pertama yang diturunkan adalah surat Al-Alaq ayat
1-5. Disitu disebutkan dua kali kata ‘Iqra’ yang berarti membaca.
Tiba-tiba
sejenak saya melamun, merenungkan makna dari kata ‘membaca’. Rasanya sedih juga
melihat diri ini, sudah hampir dua tahun Alquran yang kubaca belum khatam juga.
Padahal semasa kecil dulu dalam setahun bisa khatam dua sampai tiga kali.
Alih-alih membaca kitab suci, waktu habis hanya untuk memandangi gawai dan
tersenyum-senyum sendiri. Aneh memang, seharusnya semakin bertambah usia
semakin bagus ibadahnya.
Terkait
membaca juga, ada beberapa tumpuk buku yang sudah terbeli namun belum sempat
membuka bungkus plastiknya. Semangatnya sewaktu beli, tapi untuk membaca tak
punya daya, geli jadinya. Bukunya tertata rapi di rak, tak terpakai dan
cenderung mangkrak. Kayaknya saya harus punya target membaca deh.
Yah
renunganku dibuyarkan oleh suara adzan maghrib, dan waktunya berbuka. Akhirnya
saya berdiri dan mengambil makanan yang telah siap sedia. Diawali dengan berdoa
lalu makan kurma dan minum secukupnya. Alhamdulillah, batinku.
Menyambung
renunganku yang tadi, dipikir-pikir saya masih sering membaca kok, meskipun
yang dibaca sebuah utas di twitter ataupun caption Instagram. Tapi setidaknya
saya masih menyempatkan untuk membaca. Iya kan?
Tapi
akhir-akhir ini saya tertarik dengan yang namanya perpustakaan digital. Selain
ringkas, mudah, dan aksesnya bisa dimana saja. Yang penting ada kuota
internetnya. Memang banyak sih aplikasi perpustakaan digital, dan salah satu
yang saya unduh adalah iBI Library dari Play Store. Menurut saya, koleksinya
lumayan banyak sih, kalu tidak percaya coba saja.
Mencoba Berkarya Semenjak WFH
Tiba-tiba
hari itu tercetuslah sebuah ide untuk melakukan tantangan posting 30 hari
berturut-turut di Instagram. Bisa dikatakan saya jarang upload di Instagram,
tapi namanya juga tantangan pasti akan menyenangkan bila dapat menyelesaikan. Dan
Alhamdulillah sekarang sudah hampir selesai. Terkadang bingung juga mau posting
apa, akhirnya saya bikin saja tema yang berbeda setiap enam hari sekali. Kalau ingin
tahu lebih lanjut kunjungi di Instagram saya @alaikmu_ .
Yang
diatas adalah karya pertama saya. Nah, akibat terlalu sering buka Instagram saya
menemukan suatu postingan mengenai kemampuan yang harus dikuasai. Seperti
mengedit foto, atau video, coding,
menulis, dan masih banyak lagi. Akhirnya saya seperti tergugah kembali untuk
memanfaatkan waktu wfh ini dengan sebaik-baiknya.
Biasanya
jika membuka youtube untuk mendengarkan lagu atau menonton film, saya coba
membuka video tutorial. Biasanya banyak waktu terbuang untuk main game,
sekarang lebih banyak membaca di iBI Library. Biasanya menghabiskan waktu untuk
scroll dan like foto-foto di Instagram, kini lebih banyak membuka canva.com
untuk mencoba berkreasi dengan foto. Dan masih banyak lagi kebiasan-kebiasaan
yang kurang bermanfaat menjadi lebih bermanfaat.
Dan
satu lagi yang sangat saya syukuri, yakni saya masih dikaruniai kesehatan dan
kekuatan oleh Tuhan. Sehingga masih punya kesempatan untuk melakuka kebaikan.
0 Response to "Memulai Karya dari Membaca"
Post a Comment